Jumat, 19 Agustus 2011

haruskah bertahan?

kau tahu, banyak yg sudah kita lewati
apapun itu aku tak pernah memaksa
kau ada tanpa dugaku
kau di sini tanpa sangkaku

setidaknya banyak hal yang telah kita bagi
tidak mungkin tidak berarti apa-apa bagimu
walau aku bukan apa-apa bagimu
sedikit banyak kau tahu tentangku

masihkah kau ingin berpura-pura tidak tahu
masihkah kau ingin membiarkanku seperti ini
terus menunggu tanpa pasti
setidaknya katakan hal yang menyakitkan tetapi pasti dan nyata untukku

kembali saja jangan pergi lagi
dan pergi saja jangan kembali lagi
jangan biarkan aku memusuhi kenanganku bersamamu


Selasa, 30 November 2010

Subhanallah... aku benar-benar terharu membaca tulisan itu, surat seorang suami untuk istrinya (jadi pengen punya suami deh..^^)

ya,,, semoga saja calon pemilik tulang rusukku segera menemukanku
calon imamku, dimanapun engkau berada, aku akan menjaga hatiku untukmu

Kamis, 07 Oktober 2010

12 September ......( it reminds me something)

pikiranku kembali pada setahun yang lalu di sebuah tempat yang biasa dan pada suatu hari yang biasa
ya.. masih tersimpan di benakku


16.30 |Dia mengambil dress coklat dan mencari-cari jilbab yang pas untuk dress itu,,,
terlihat mondar mandir sana sini mencari aksesori, selama setengah jam berulang ulang berdiri di depan cermin berukuran sedang yang ada di dalam kamarnya. Sebenarnya udah kelihatan rapi sih, tapi tetap saja dia tidak beranjak dari cermin itu.

17.30 | Berpamitan ke ibunya, dan siap untuk berangkat,,,

“nanti kami jemput ya nak”
“iya mam, dina berangkat ya”
Dia pergi sendirian, naik becak.

Dan kemudian dia sampai di tempat itu, tempat yang biasa saja, belum banyak yang datang, hanya ada 2 atau 3 mobil yang terparkir.

Tak lama kemudian, seorang yang cukup dia kenal dulu, baru tiba juga di tempat itu. Mereka bersalaman terlihat sumringah, mungkin karena sudah lama tidak jumpa. Lalu mereka masuk ke dalam bersama. Belum sampai ke dalam, dia kembali bertemu seseorang lagi, seseorang dengan kaos putih berlengan hijau sedang duduk, sepertinya menunggu teman yang lain juga. Dia dan temannya mendekati dan bersalaman. Tersenyum, mencari tempat duduk, kemudian mereka duduk bersama.
Kemudian teman-teman mereka berdatangan satu persatu.
Eh, seorang yang berkaos putih itu bertanya padanya, “Kuliah dimana?”
Dia tersenyum tidak langsung menjawab” hmm… di USU”

“Jurusan apa?” tanyanya lagi.

Percakapan mereka terhenti sampai di situ, karena teman mereka yang lain sudah banyak yang datang.

Tak lama kemudian azan berkumandang dan mereka langsung berbuka puasa dengan pesanan masing-masing.

Setelah berbuka puasa tentu saja mereka sholat di masjid yang berada tidak jauh dari tempat mereka berbuka puasa, dia terlihat mengajak temannya untuk sholat maghrib…..

Tapi,,, dia sedang ngliatin siapa ya? Koq wajahnya seperti terpesona gitu, sambil senyum-senyum lagi.
Eh,eh, eh… itu kan seseorang yang berkaos putih tadi….
(Ya Allah.. kenapa aku jadi gini ya? Kenapa aku jadi peduli sama sholatnya dia ya? Kenapa aku jadi ngerasa gimanaaa gitu…. What’s wrong with me?)
Setelah sholat dia bergabung dengan temannya yang lain, ngobrol-ngobrol sambil bercanda dan tertawa.
Tiba-tiba seseorang yang berkaos putih itu bertanya..
“jadi tadi dina naik apa ke sini?”
“eh,,hmmm…..naik becak”
“hahahahahaha” teman-temannya tertawa..
(eh,,, dia nanyain,,, wah,, ge er nih. Gawat gawat gawat….hush hush jangan ge er)
Dia pun ikut tertawa, dan mereka terus tertawa karena ada saja yang membuat lucu…
Tak terasa waktu sudah menunjukkan bahwa mereka harus segera beranjak dari tempat itu, dan dia pun akan segera di jemput.
“dina ikut ke rumah Rumi kan?”
“kayaknya enggak li, dina di jemput”
“loh, sayang gak ikut, kita kan mau liat anaknya yang baru lahir”
“gimana ya.. pengen sih tapi gak bisa dina, sori ya”
“iy gpp, kami tungguin dina di jemput kalo gitu”
“eh, gak usah, gak apa-apa koq dina tungguin sendiri aja, bentar lagi juga di jemput”
“gak apa, kami tungguin aja”
Dia pun menunggu jemputan ibunya. Mereka juga menunggunya.
(cepat sekali hari ini berakhir, apa aku masih bisa berjumpa dengannya lagi???)
Entah kapan, tapi yang pasti ada sesuatu yang berbeda,, sesuatu yang membuatnya sadar bahwa Allah maha Kuasa atas manusia tak terkecuali hati.. Dialah yang maha membolak-balik hati manusia, kapan pun dimana pun dengan cara apapun.
Dan senyuman tak lepas dari wajahnya sampai malam berakhir ^^

** Tulisan jelek ini saya hadiahkan untuk orang yang nggak keren yang sedang berulang tahun di hari ini.

Selamat Ulang Tahun Fajar^^

Selasa, 25 Mei 2010

Minggu Itu

Di antara dengungan puluhan orang.
Dia sedang duduk sambil memperhatikan tamu-tamu yg datang.
“kak, makan yuk.” ajak adiknya.
Iya bentar lagi, jawabnya
(Mana sih dia, kog belum datang juga. Dia kan udah janji mau datang).

Ia mengobrol dengan adiknya, sesekali memperhatikan tamu-tamu yang datang.
Matanya tertuju pada satu arah, pintu masuk. Berharap melihat seseorang. Ya seseorang.
“kak, nanti kalau rame kita gk bsa makan lho” adiknya mulai mendesak.
“adek makan duluan aja ya, kakak nanti aja makannya” …
(Duuh, udah laper nih, dia datang gak sih. Jangan-jangan dia gak bisa datang. Kapan lagi dong aku ketemu dia..)

Eh, eh,eh, ada telfon masuk
“halo “, dia menjawab telfon itu.
“lagi dimana” kata suara yang menelfonnya.
“di rumah, kenapa?”
“ aku udah nyampe deket rumah kamu nih, kamu ke sini ya”
“eh, iya iya…bentar ya”
(Akhirnya dia datang juga, ya ampuun, harus gimana nih, kog jadi salting ya…)

Dia telah berjumpa dengan seseorang itu, wajahnya terlihat memerah, mungkin malu atau salah tingkah.
Mereka duduk berdua, diam, ngobrol, tersenyum, diam lagi.
“makan yuk” ajaknya
“masih kenyang” jawab seseorang itu
“oooh”
Mereka mengobrol kembali, makan, ngobrol. Eh, temannya yang lain datang.
Temannya ikut makan bersama mereka, ikut ngobrol juga.
Cukup lama mereka duduk berdua. Seprtinya dia tegang sekali, dia lebih banyak tersenyum
“hmm, aku pulang ya” kata seseorang itu.
“lho, iya deh…”jawabnya pasrah.
Mereka beranjak meninggalkan tempat duduk mereka kemudian dia memanggil ibu dan ayahnya, rupanya seseorang itu mau berpamitan pulang. Setelah menyalam ibu dan ayahnya mereka pun berpisah. Ya sosok itu akan pergi. Jauh darinya.
(Ya Allah,,, akhir-akhir ini mikirin dia terus. Dia koq gak sadar-sadar atau pura-pura gak sadar? Atau memang tak peduli? entahlah,,yang aku tau, dia ada di fikiranku sekarang.)

Dia terus menatap sosok yang telah pergi menjauh. Hatinya terus berkata, semoga kita berjumpa lagi.
Dan siang itu pun terasa indah baginya.

How can I just let you walk away, just let you leave without a trace
When I stand here taking every breath with you
So take a look at me now, ‘cos there’s just an empty space
And there's nothing left here to remind me, just the memory of your face

Kamis, 22 April 2010

Bagaimana

Di mataku ada namamu
Di telingaku ada namamu
Di kepalaku ada namamu
Apalagi di hatiku...
Bagaimana ini?

Selasa, 01 Desember 2009

Sulit

Aku mohon mengertilah
Aku sedang berusaha
Mengubur rasaku padamu
Please,,,jangan datang lagi
Karena jika kau datang
Berat hati tuk melepasmu
Sementara ku tahu kau tlah memilihnya

Selasa, 24 November 2009

keMaren

Kemaren, aku seharian menyiapakan segala sesuatu yang berhubungan dngan surat lamaran pekerjaan. Aku mulai dari jam 8 pagi, waktu yang cukup lama juga untuk menyiapkan beberapa surat lamaran. Tapi wajar juga sih, aku bersihin rumah juga sekalian.

Abis Zuhur, aku langsung berangkat menuju kampus, karena aku harus ngambil legalisir ijazah.
Dari kampus langsung ke perusahaan yang di tuju. Sendirian.
Sampai di sana aku bertemu satpam, dan akupun mengatakan maksud kedatanganku ke sana.
Peraturannya, setiap surat lamaran dititipkan ke satpam, maka surat lamaran itu aku titipkanlah ke satpam itu.

Setelah dari sana aku berencana untuk ke perusahaan selanjutnya, tadinya aku bingung, soalnya aku gak tau mau naik angkot apa..hehe
Namun aku memutuskan untuk jalan kaki sampai aku menemukan angkot yang bisa membawaku ke tempat tujuan berikutnya. Sedihnya lagi, sebenernya aku gak tau dimana persisnya tujuanku itu, aku hanya menebak-nebak, yang aku tau nama jalannya aja...dan beruntung jalan itu bukan termasuk jalan yang begitu panjang.
Setelah aku berjalan di hari yang cukup terik itu, akhirnya aku menemukan angkot yang menurutku pasti melewati perusahaan yang aku tuju, maka tanpa ragu aku menaikinya.
Lho, angkotnya kenapa lewat sini?(tanyaku dalam hati)
Ternyata aku salah naik angkot...weleh-weleh...

Setelah turun dari angkot, aku berjalan beberapa meter. Sambil ngeliat papan-papan tulisan jalan(sedang dimanakah aku saat ini?) kayak bener tersesat gitu...haha. padahal aku sudah beberapa kali ke jalan ini( mungkin pengaruh capek, panas, dan sendirian, jadi sampe gak tau jalan apa..)

At last, aku menemukan perusahaan yang aku cari (hore.......yes...yes..horee)
“Selamat siang mbak, ada yang bisa saya bantu?”
“begini, saya mau nganter surat lamaran pak”
“hmm, maaf mbak kalau mau memasukkan surat lamaran, bukan di sini tempatnya”
“(wadduh) jadi, dimana ya pak?”
“Sekitar 400 m lagi dari sini”
“(haaaa) oo, gitu ya pak, bailklah, terima kasih banyak ya pak”
400 m,,, adalah jarak yang sangat jauh untuk aku yang bingung memutuskan naik angkot apa tidak, soalnya kalau aku naik angkot, aku takut kelewatan atau salah angkot lagi..lebih baik aku jalan kaki saja. Rasanya aku pengen pingsan,,,,, ntah knapa hari ni panasnya terik banget, aku terus berjalan, dengan harapan cepat menemukan perusahaan itu. Sambil berjalan aku berfikir,,, begini capeknya cari kerjaan?? Baru dua tempat, udah ngerasa mau pingsan, apalagi harus ngelamar ke berpuluh tempat. Apa jadinya? Tapi, hidup ini memamg penuh perjuangan. Untuk apa aku mengesalkannya?
Seharusnya aku lebih banyak bersyukur, selama ini kebutuhan hidupku selalu terpenuhi, kalau tidak begini, aku tidak akan tau bagaimana kerasnya perjuangan ayah dan ibuku menguras keringat untuk kami anak-anaknya.

Setelah selesai urusan melamar pekerjaan, aku harus ke kampus, (bener-bener deh hari ini....)
Sampai di kampus, sholat, dan setengah lima aku masuk kelas...tapi rasanya aku nggak sanggup lagi klo harus belajar hari ini.
Alhamdulillah, subhanallah, Allah Maha baik, tiba-tiba dosenku ada urusan mendadak, jadi beliau hanya memberikan kami bahan yang harus di baca, dan menyuruh kami menandatangani tanda hadir,,,

Aku pulang.......
Langsung tidur,,,,zzzzzzz.zzzzzzz

Tapi aku bangun lagi, sholat maghrib, makan, sholat isya, ngobrol sama peje, nyanyi-nyanyi. Haha.. tidur lagi...
NB:
Pelajaran pertama hari ini: “malu bertanya jadi jalan-jalan”
Pelajaran kedua hari ini: “kalau keluar rumah jangan siang-siang, karna capeknya bakal jadi dobel,, karena teriknya matahari, aplagi harus jalan kaki. Fiuuh..”